lagunya SO7 yang sesuai dengan judul cerita. Terimakasih.
Hari-hari berjalan seperti biasanya. Gua akhirnya gaperlu mengendap-ngendap lagi untuk mengintip lorong rumahnya, dalam artian setelah sekian lama gua bisa beraniin diri untuk menjemput dia di rumahnya dan bersama-sama berangkat ke tempat kami berdua mengabdi ilmu.
ㅤㅤㅤ
Sebenarnya gak ada ilmu lagi yang harus kami pelajari, tinggal menghitung bulan kita akan meninggalkan gedung ini dan melanjutkan jenjang yang lebih tinggi.
Menikmati semilir hembusan di pagi hari memang cuma sesekali gua rasain ketika berangkat dari rumah menuju sekolah. Gua bilang sesekali soalnya gua lebih sering terlambat bahkan tak memperhatikan sekitar, dan sekarang gua sepertinya akan lebih sering menikmati semilir serta sejuknya embun pagi hari seperti ini, di karenakan ada sosok bidadari cantik yang akan selalu mengisi jok nya si Biru tepat dibelakang gua.
ㅤㅤㅤ
Ada banyak cerita selama perjalanan berlangsung dan gua bahagia karena dia lebih terbuka dari yang gua bayangkan. Ternyata bukan cuma gua yang merasakan antusias berlebih karena berhasil mendapatkan hatinya, nyatanya dia memang lebih dulu tertarik sama gua sebelum dia pacaran sama mantannya. Gua sejujurnya juga gak terlalu mengerti tentang kenapa Hendra malah memberitahukan informasi tersebut ke gua, tapi setidaknya dengan begini mungkin gua akan lebih percaya diri dan merubah diri gua menjadi sosok yang lebih baik agar layak bersanding dengan gadis cantik yang tengah memeluk erat tanpa memberikan celah, tepat dibelakang gua.
Setelah beberapa lama perjalanan dan menikmati waktu berdua, akhirnya yang dinanti pun tiba. Kami tiba di gedung yang telah berhasil mempertemukan dua insan yang mengukir takdir sendiri, yang kemudian sepakat untuk menjalin komitmen agar kedepannya dapat mengukir takdir berdua.
ㅤㅤㅤ
Sapaan hangat diselingi senyuman dari dua pria paruh baya adalah sambutan yang bisa aja memang baru gua dapatkan selama menginjakkan kaki di sekolah ini. Biasanya, hanya ada suasana serta nada ketus yang akan mereka berikan kepada para golongan siswa yang sering terlambat seperti gua.
Samar-samar, firasat gua ketika memasuki gedung ini memang terasa tak mengenakkan. Setelah ribuan tarikan senyum yang gua lontarkan untuk gadis yang lebih dulu memasuki gerbang, kini gua kembali ke posisi semula. Apalagi sosok yang tengah mengincar gua dan teman-teman gua ini, nyatanya memang masih sering berkeliaran disekitar area sekolah meski mereka baru saja dinyatakan lulus dan meninggalkan gedung abu-abu dengan jutaan kenangannya ini.
“Gua tau lu ada disana.”
Untuk kritik dan saran, hanya tersedia di lapak ini. Terimakasih.
— Haechan. “ngl.link/sipanjipetualang”